Jakarta (Ahad, 24 Maret 2024)
Sejak pertama kali hadir sebagai upaya akademis untuk memahami Al-Qur`an, Ulumul Quran memang tampak mengalami tidak banyak perubahan. Hal yang sama terjadi pada Ulumul Hadis. Kenyataan tersebut melahirkan pemahaman bahwa sedemikian banyak karya yang memuat Ulumul Quran, tidak lebih daripada pengulangan-pengulangan tidak kreatif.
Kegelisahan seperti di atas itulah yang menjadi perhatian Zainal Abidin yang menjadi narasumber diskusi NAKSIR atau Ngaji Kajian Tafsir kali ini.
Menurut Zainal Abidin, ada semacam kreativitas tertentu yang terjadi di dalam penulisan Ulumul Quran, khususnya di Indonesia, yang tidak cukup diklaim hanya sebagai pengulangan tanpa kreativitas. Hal itulah yang dituangkan Zainal Abidin di dalam tulisannya https://ibihtafsir.id/2024/03/23/tradisi-syarah-ul... yang menjadi topik bahasan kali ini.[]