Setiap penafsir memiliki kegelisahannya sendiri saat menyampaikan tafsirnya atau saat bergaul dengan setiap ayat di dalam Al-Qur`an. Karena itu, konteks seorang penafsir dipahami sangat memengaruhi hasil penafsirannya. Zulkarnaen, sebagai narasumber NAKSIR atau Ngaji Kajian Tafsir kali ini menyoroti bagaimana konteks memengaruhi penafsiran seorang Tuan Guru Zainuddin di Lombok. Zulkarnaen sampai pada kesimpulan bahwa bukan hanya konteks yang memengaruhi, tetapi ambisi seorang penafsir juga bisa menumpang di dalam penafsirannya.[]